Kesehatan merupakan hal yang sangat dekat dengan kehidupan manusia. Meski demikian, berbicara mengenai kesehatan tidak hanya berkaitan dengan keberadaan suatu penyakit di tubuh seseorang. Ada berbagai determinan atau penentu sosial kesehatan yang penting untuk dipahami untuk mengetahui apa itu kesehatan secara menyeluruh.
Definisi Penentu Sosial Kesehatan
Determinan sosial kesehatan atau social determinants of health (SDH) sejatinya merupakan semua hal yang memengaruhi kesehatan manusia, baik secara individu maupun populasi. Hal ini mencakup berbagai aspek kehidupan yang menciptakan kesehatan di dalam masyarakat.
Sebagaimana yang didefinisikan oleh WHO, SDH merupakan faktor-faktor non-medis yang dapat memengaruhi hasil kesehatan. Hal-hal tersebut berkaitan dengan kondisi di mana manusia dilahirkan, tumbuh, bekerja, hidup, hingga menua.
SDH juga menjadi serangkaian sistem yang lebih luas dalam membentuk kondisi kehidupan sehari-hari. Kekuatan sistem ini mencakup berbagai kebijakan dan sistem ekonomi, termasuk agenda pembangunan, norma sosial, sistem politik, dan kebijakan sosial lainnya.
Dengan demikian, SDH merujuk pada bagaimana faktor-faktor sosial di masyarakat berpengaruh terhadap kesehatan seorang individu maupun populasi secara keseluruhan. Hal ini melibatkan pemahaman bahwa kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh aspek-aspek biologis, namun juga konteks sosial di mana seseorang tersebut hidup.
Fungsi Penentu Sosial dalam Kesehatan
Secara umum, faktor penentu sosial memiliki peran yang penting dalam dunia kesehatan. Faktor penentu ini bahkan bisa lebih penting dibandingkan pilihan layanan kesehatan atau gaya hidup yang berpengaruh terhadap aspek-aspek kesehatan.
Dilansir dari laman WHO, terdapat penelitian yang menunjukkan jika SDH memiliki kontribusi hingga 55% terhadap hasil kesehatan. Selain itu, kontribusi sektor-sektor eksternal tersebut juga diperkirakan melebihi kontribusi internal dalam memengaruhi kesehatan masyarakat.
Itulah mengapa, mengatasi permasalahan SDH secara tepat merupakan hal yang sangat mendasar dan penting untuk dilakukan. Dengan begitu, tidak hanya kesehatan dalam masyarakat saja yang meningkat, namun juga mengurangi kesenjangan di bidang kesehatan.
Lihat juga : 8 Contoh Inisiatif Kesehatan Masyarakat
Konsep Inequality dan Inequity dalam Kesehatan
Berbicara mengenai penentu sosial kesehatan berarti juga perlu adanya pemahaman terhadap ketimpangan atau kesenjangan sosial dalam derajat kesehatan masyarakat. Dalam hal ini, terdapat dua konsep yang harus dipahami, yakni konsep inequality dan inequity.
1. Konsep inequality in health
Konsep ini mengacu pada hal-hal normatif dan merujuk pada ketidakseimbangan yang dianggap tidak adil sebagai hasil dari proses sosial. Mulai dari faktor sosial ekonomi, faktor psikologi, hingga faktor perilaku dan gaya hidup.
Faktor sosial ekonomi pada dasarnya mencakup anggaran belanja pemerintah hingga distribusi pendapatan dan sumber daya lain di masyarakat. Sementara, faktor psikologis mencakup hal-hal yang berkaitan dengan kondisi psikologis individu hingga hubungan dan dukungan sosial.
Untuk mengukur SDH dan inequality dalam kesehatan, diperlukan data yang memadai untuk membantu mengidentifikasi solusinya. Mulai dari data mengenai kesehatan hingga kematian, data penggunaan layanan kesehatan, sampai dengan informasi demografis dan sosial ekonomi.
2. Konsep inequity in health
Ketidakadilan dalam bidang kesehatan juga menjadi salah satu konsep yang penting untuk dipahami dalam SDH. Pasalnya, aspek ini merujuk pada perbedaan status kesehatan dalam kelompok yang berbeda pula.
Konsep ini tidak hanya berkaitan dengan ketidakadilan, namun juga pencegahan mengenai perbedaan status kesehatan di antara kelompok-kelompok sosial. Dengan kata lain, konsep inequity ini merujuk pada nilai-nilai kesetaraan dan keadilan dalam bidang kesehatan.
Dalam health inequity, kesehatan merupakan sumber daya yang sangat penting dan bernilai untuk perkembangan manusia itu sendiri. Dengan demikian, manusia dapat terbantu untuk mendapatkan potensinya serta berkontribusi positif terhadap masyarakat.
Faktor-faktor Penentu Sosial dalam Kesehatan
WHO sendiri memberikan beberapa contoh faktor penentu sosial di bidang kesehatan. Mulai dari pendidikan, lingkungan, ekonomi, sampai dengan aksesibilitas. Semuanya menjadi faktor penentu yang dapat memengaruhi kesetaraan dan keadilan kesehatan secara umum.
1. Tingkat pendidikan
Secara tidak langsung, tingkat pendidikan seseorang akan memiliki keterkaitan dengan kesehatannya. Pendidikan yang lebih tinggi sering kali dikaitkan dengan perilaku kesehatan yang lebih baik hingga akses terhadap informasi kesehatan yang lebih mudah.
Ketika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, umumnya mereka akan cenderung memiliki akses lebih baik terhadap informasi kesehatan. Mulai dari memahami literatur kesehatan, mengikuti petunjuk tenaga medis, hingga memanfaatkan sumber daya kesehatan.
Mereka juga akan lebih sadar akan pentingnya kesehatan, gaya hidup sehat, serta sadar untuk mencegah berbagai penyakit. Pengambilan keputusan di bidang kesehatan juga lebih tepat dengan mempertimbangkan informasi yang relevan dari berbagai sumber terpercaya.
Lihat juga : Mengenal Nanoteknologi dan Beberapa Manfaatnya
2. Status ekonomi
Status ekonomi seperti tingkat pendapatan juga menjadi salah satu penentu sosial kesehatan. Pendapatan yang cukup dengan akses sumber daya ekonomi yang memadai tentu akan berperan penting untuk membantu seseorang mendapatkan akses kesehatan yang layak.
Seseorang atau populasi masyarakat dengan status ekonomi yang baik juga akan cenderung lebih mengutamakan lingkungan yang lebih aman dan pola makan yang lebih sehat. Hal ini tentu akan berdampak besar pada kesehatan masyarakat secara umum.
Sebaliknya, mereka yang memiliki status ekonomi kurang memadai sering kali menghadapi tantangan besar dalam hal kesehatan. Mulai dari lingkungan yang kurang sehat, pola makan yang buruk, hingga kesulitan untuk mendapatkan perawatan dan akses kesehatan yang layak.
3. Lingkungan
SDH juga banyak dipengaruhi oleh lingkungan fisik atau tempat di mana seseorang maupun masyarakat tersebut tinggal. Kualitas tempat tinggal ini pada dasarnya sangat berpengaruh dan memiliki peran penting dalam menentukan kesehatan individu maupun masyarakat umum.
Lingkungan yang sehat sudah pasti akan mendukung kesehatan, kesejahteraan, serta mental seseorang. Kondisi udara, ketersediaan air bersih, sanitasi, hingga keamanan makanan menjadi hal-hal yang berpengaruh pada permasalahan kesehatan dalam masyarakat.
Apabila lingkungan dan tempat tinggal tersebut kurang layak dan tidak sehat, maka risiko penyakit dan gangguan kesehatan akan meningkat. Oleh karena itu, diperlukan cara-cara yang strategis dan efektif dalam meningkatkan kesehatan di lingkungan masyarakat.
4. Akses layanan kesehatan
Ketersediaan dan aksesibilitas terhadap layanan kesehatan juga menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan dan meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat umum. Akses yang mudah terhadap layanan kesehatan berkualitas tentu akan membantu masyarakat mendapatkan hak dan pelayanan yang memadai untuk mendukung kesehatan mereka.
Seseorang yang tinggal di daerah terpencil atau memiliki keterbatasan finansial tentu akan kesulitan untuk mendapatkan layanan medis yang memadai. Masalah aksesibilitas tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan diagnosis dan perawatan yang pada akhirnya akan memperburuk kesehatan mereka.
Berbeda dengan orang atau masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun yang berada di dekat layanan kesehatan yang layak. Mereka akan lebih mudah mendapatkan pelayanan medis sehingga berbagai risiko di bidang kesehatan dapat diminimalisir.
Itulah beberapa hal mengenai penentu sosial kesehatan yang wajib dipahami. Faktor-faktor tersebut sudah pasti sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. Anda juga dapat berkontribusi meningkatkan penentu sosial tersebut mulai dari diri sendiri maupun keluarga, lho. Selamat mencoba!