Aplikasi Nanoteknologi Dalam Bidang Kedokteran dan Kesehatan

Spread the love

Nanoteknologi adalah salah satu teknologi terbaru yang mempunyai kemampuan dalam menciptakan zat dengan skala nano. Teknologi tersebut juga bisa dikembangkan di sejumlah bidang di kehidupan sehari-hari dan salah satunya adalah di bidang kedokteran dan kesehatan. Sifat dan juga fungsi zat nanoteknologi bisa diubah sesuai tujuan atau pemanfaatannya.

Dengan demikian, penerapan nanoteknologi ini sangat penting untuk dipelajari dalam pengembangan teknologi serta aplikasi baru yang ada di bidang kesehatan. Ada beberapa aplikasi nanoteknologi yang sudah umum digunakan di bidang kedokteran dan kesehatan yang kemudian terus dikembangkan hingga saat ini.

Nah, inilah beberapa contoh aplikasi nanoteknologi di bidang kedokteran dan kesehatan yang perlu Anda pelajari.

Contoh Penerapan Nanoteknologi di Bidang Kedokteran dan Kesehatan

Beberapa contoh penerapan nanoteknologi yang ada di bidang kedokteran dan kesehatan paling umum adalah:

1. Pencegahan

Salah satu contoh penerapan atau aplikasi nanoteknologi di bidang kedokteran yang paling umum digunakan adalah untuk melakukan pencegahan. Teknologi nanoteknologi mampu mengetahui adanya kelainan serta penyakit pada tingkat molekuler menggunakan pengetahuan penemuan yang berbasis proteomik dan molekul genomik.

Dengan adanya kemampuan inilah, maka bisa dimanfaatkan untuk sarana pencegahan. Kemudian didukung dengan langkah berikutnya untuk melakukan pengobatan yang tepat sebelum muncul gejala awal dari suatu penyakit. Itulah sebabnya saat ini nanoteknologi sangat dibutuhkan di bidang kedokteran atau kesehatan untuk melakukan langkah pencegahan pada suatu penyakit.

2. Diagnosa Penyakit

Nanoteknologi juga memiliki kemampuan dalam menciptakan diagnostik atau alat skrining yang cepat dan andal. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan chip nano. Nanoteknologi memiliki peran yang penting dalam meningkatkan tingkat sensitivitas serta kendalakan dalam mendeteksi suatu penyakit atau diagnosa yang dilakukan oleh seorang dokter atau tenaga medis.

Nanochip ini berguna sesuai dengan profil ekspresi gen dan alat tersebut juga bisa dipakai untuk melakukan penelusuran proliferasi di tumor payudara setelah melakukan operasi pengangkatan. Teknologi seperti ini juga sedang dikembangkan dalam mendiagnosa penyakit tumor rongga mulut, leukimia dan tenggorokan.

Lihat juga : Masalah Kesehatan Lingkungan dan Cara Mengatasinya

3. Terapi

Komponen pada nanomaterial memiliki peran dalam meningkatkan kemampuan di kinerja suatu alat terapi atau tes yang memakai nanopartikel. Teknologi ini sudah banyak digunakan di bidang kesehatan karena lebih praktis dan juga andal. Contoh penerapannya adalah pada terapi sejumlah penyakit kanker.

Pemanfaatan nanopartikel ini pada pengobatan kanker bisa memberikan hasil perawatan terapi yang lebih efektif. Hal ini juga membuat efek samping sistemik setelah melakukan terapi pada pasien kanker yang umumnya terjadi di terapi obat konvensional bisa berkurang. Nanopartikel memiliki ukuran sangat kecil, sehingga dapat melewati hambatan fisiologis secara berbeda.

4. Pengobatan

Nanoteknologi memiliki solusi revolusioner di sejumlah masalah kesehatan serius yang tengah dihadapi oleh dokter hewan, seperti MRSA, tuberkulosis, penyakit mulut dan kuku hingga infeksi pada patogen intraseluler. Penggunaan nanodrug memberikan banyak keuntungan daripada obat secara konvensional dari beragam aspek seperti contohnya pengambilan keputusan secara independen.

Perkembangan nanopartikel ini dapat dikombinasikan dengan antibodi maupun asam nukleat yang memungkinkan dalam pengembangkan diagnosis dengan cepat, spesifik dan sensitif. Bahkan di Amerika Serikat, teknologi nanopartikel emas bisa menggantikan gangguan bedah di pengobatan kanker prostat yang terjadi pada anjing. Terapi tersebut memerlukan dosis yang lebih sedikit hingga 1000 kali kurang dari kemoterapi dan juga tidak memberikan efek samping di jaringan sehat.

5. Nanovaksin

Aplikasi nanoteknologi juga dikembangkan di banyak hal dan salah satunya pada bidang pembuatan vaksin hewan. Teknik ini mempunyai imunomodulator fundamental yang berguna dalam mempotensiasi respon imun. Pada teknik tersebut juga dapat meningkatkan presentasi silang peptida serta mengaktifkan atau memodulasi antigen dalam menyajikan sel.

Teknologi tersebut juga bisa bertindak menjadi adjuvan dalam memperlambat pelepasan antigen untuk meningkatkan tingkat efisiensi vaksin pada hewan. Nanopartikel ini dimuat antigen dan langsung menargetkan pada kelenjar getah bening untuk menghasilkan perbaikan pada efisiensi vaksin. Ada sejumlah pilihan dalam pengembangan nanovaksin pada hewan seperti contohnya nano emulsi vaksin.

6. Kesehatan Hewan dan Nutrisi Hewan

Pembuatan nanomineral akan memberikan banyak keuntungan di sejumlah industri pakan ternak. Salah satu contohnya adalah memiliki harga lebih murah, mempunyai efek untuk mendorong pertumbuhan serta stimulasi imun serta dibutuhkan pada konsentrasi lebih rendah. Nanomineral mampu mengontrol patogen di pakan dan kemudian mengatur proses fermentasi rumen.

Nanomineral ini dipakai dalam mengatasi berbagai banyak masalah pada reproduksi peternakan. Oleh sebab itu, di bidang kesehatan hewan sangat membutuhkan nanoteknologi untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi.

Saat ini juga sudah tersedia banyak nanomineral dalam penggunaan komersial seperti contohnya nano ZnO yang berguna untuk meningkatkan reproduksi dan juga meningkatkan laju pertumbuhan kekebalan hewan.

Lihat juga : Manfaat Nanoteknologi untuk Kesehatan Manusia

7. Reproduksi Ternak

Ada sejumlah aplikasi nanoteknologi di kesehatan hewan yang berguna untuk mengoptimalkan reproduksi ternak dengan tahapan yang berbeda, seperti dimulai dari diagnosa, deteksi estrus, pengobatan gangguan reproduksi dan lainnya pada hewan ternak. Nanoteknologi juga sering digunakan dalam pelepasan hormon reproduksi yang berkelanjutan.

Teknologi ini bisa memberikan perlindungan pada hormon dan juga vitamin dari degradasi dan in aktivitas oleh oksidasi maupun oleh hidrolisis. Sensor nano termasuk perangkat yang cukup sensitif dengan ukuran nano dan memiliki biomolekul probe seluler. Nah, probe ini dibuat dari nanomaterial dan umumnya dipakai dengan tujuan diagnostik.

8. Pengiriman Obat

Umumnya nanoteknologi juga bisa dimanfaatkan untuk pengiriman obat yang sering dilakukan di bidang kesehatan. Sistem pengiriman obat yang berbasis nanopartikel ini dapat meningkatkan target obat tersebut sampai ke area spesifik di dalam tubuh.

Hal ini juga dapat mengurangi risiko atau efek samping yang bisa terjadi sampai meningkatkan keefektivitasan proses pengobatan. Contohnya adalah nanopartikel polimer dan liposom bisa membawa obat secara langsung ke dalam sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh.

9. Nanopartikel Obat

Nanoteknologi umum digunakan dalam menciptakan nanopartikel obat dengan ukuran sangat kecil. Adanya teknologi ini tentu saja sangat bermanfaat untuk tingkat keefektivitasan obat yang dikonsumsi oleh pasien.

Hal ini juga dapat meningkatkan kelarutan hingga daya serap obat yang masuk ke dalam tubuh. Nanopartikel juga memungkinkan pemakaian dosis obat lebih kecil dan memiliki efek terapeutik yang sama seperti secara umum.

10. Pengiriman NRA

Penggunaan nanoteknologi untuk proses pengiriman NRA juga sering dilakukan karena sangat efektif. Contohnya pengiriman Interferensi RNA atau RNAi yang memungkinkan untuk penekanan ekspresi pada gen tertentu pada sel. Hal ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengobati sejumlah penyakit yang berkaitan dengan regulasi gen secara tidak normal.

Nanoteknologi juga berperan untuk mengembangkan sistem pengiriman khusus obat narkotika yang bisa diatur dan dikontrol dengan baik, mengurangi efek samping, meningkatkan ketepatan dosis serta meningkatkan kepatuhan si pasien.

Nah, demikian beberapa aplikasi atau penggunaan nanoteknologi di bidang kedokteran dan kesehatan yang paling umum ditemukan.